11/03/13

Praktikum Biologi Difusi dan Osmosis


Berikut ini adalah laporan biologi tentang difusi dan osmosis, semoga bermanfaat :)

Kata Pengantar
            Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini. Penulisan laporan ini adalah salah satu usaha kami untuk memenuhi kriteria penilaian.
            Dalam penulisan laporan praktikum ini, mohon maaf bila kami masih banyak kekurangan. Untuk itu, kami sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran.
            Kami mau mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sintia, Ibu Demak, Ibu Ina, dan semua pihak yang telah membantu hingga laporan ini terselesaikan.
            Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Abstrak
            Praktikum kali ini kami lakukan percobaan tentang osmosis dan difusi. Telah kita ketahui bahwa osmosis adalah perpindahan konsentrasi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi dan difusi adalah perpindahan konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Kami melakukan percobaan pada kentang untuk difusi dan telur bebek untuk osmosis. Pada percobaan kentang, telah kita ketahui bahwa massa kentang yang di rendam di dalam air aquades bertambah, sedangkan massa yang di rendam dalam air gula berkurang. Hal ini diakibatkan oleh besarnya konsentrasi molekul yang berada dalam larutan gula, dari pada konsentrasi yang berada dalam sel kentang. Sehingga, konsentrasi yang lebih besar menarik molekul keluar dalam sel kentang sehingga berat kentang menjadi berkurang. Pada percobaan telur bebek, setelah telur bebek kita selimuti dengan adonan abu gosok dan garam, dan kita diami selama 3 minggu, maka telur bebek ini jika kita rebus, akan berasa asin. Hal ini di sebabkan oleh berpindahnya garan ke dalam telur asin. Jadi, dalam percobaan kali ini kita dapat belajar tentang osmosis dan difusi dalam kehidupan sehari-hari.

Bab 1 : Pendahuluan
a.      Latar Belakang
Transpor zat melalui membran dibedakan atas 2 (dua), yaitu transpor zat yangmemerlukan energi (transpor aktif) dan transpor yang tidak memerlukan energi (transporpasif). Transpor aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapuntranspor pasif meliputi proses difusi, osmosis, dan difusi terbantu.

1.      Difusi
Merupakan pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat (padat,cair, atau gas) dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ketempat yang berkonsentrasi rendah, baik melewati membran ataupun tidak.Contohnya : perpindahan oksigen (O2) dari paru-paru ke dalam darah.

2.      Osmosi
Merupakan proses perpindahan molekul-molekul zat pelarut(air) dari tempat yang berkonsentrasi rendah menuju ke tempat yangberkonsentrasi tinggi dengan melewati membran semipermeabel. Contohnya : Masuknya air ke dalam sel-sel akar.

3.      Difusi Terbantu
Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan protein. Contohnya : perpindahan bakteri Escherichia Coli ke medium yang mengandung laktosa.

b.      Hipotesis
Seperti yang dikatakan oleh teori difusi dan osmosis, kita melakukan 2 percobaan. Percobaan difusi pada kentang dan percobaan osmosis pada telur bebek.
Dalam percobaan difusi, kita akan melihat perpindahan dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Kita melakukan percobaan ini pada kentang yang sudah dipotong 1 x 1 cm sebanyak 6 buah. 3 kentang dimasukan ke dalam larutan air, dan 3 kentang lagi dimasukan ke dalam larutan gula. Hipotesis kami, bahwa kentang yang di masukan ke dalam air, beratnya akan bertambah dan ukurannya juga akan membesar. Jika kentang yang dimasukan ke dalam larutan gula, beratnya akan berkurang dan ukurannya akan menciut atau bisa kita bilang mengecil.
Dalam percobaan osmosis, kita akan melihat perpindahan dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi dan yang berpindah adalah zat terlarut. Kita melakukan percobaan ini pada telur bebek yang akan kita ubah menjadi telur asin. Terlur tersebut kami bungkus dengan campuran abu gosok dan garam dan kami diami selama beberapa minggu. Hipotesis kami, telur tersebut akan menjadi asin karena adanya perpindahan zat dari luar ke dalam.

c.       Tujuan Percobaan
Kami melakukan percobaan ini karena kami ingin mengamati dan mengetahui lebih dalam tentang osmosis dan difusi di dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain dapat menambah pengetahuan kami, kami juga ingin memenuhi kriteria penilaian.

d.      Tinjauan Literatur
1.      Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitudifusi sederhana (simple difusion),d ifusi melalui saluran yang terbentuk oleh proteintransmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion). Difusimelalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau bergerak melaluimembran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membransecara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid,vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbransel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapamolekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membranmelalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam poridengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameterpori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul  molekul berukuran besar seperti asamamino, glukosa, dan beberapa garam  garam mineral , tidak dapat menembus membrane secaralangsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembusmembrane. Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusidifasilitasi, yaitu pelaluan zat melalui rnembran plasrna yang melibatkan protein pembawa atauprotein transforter. Protein transporter tergolong protein transmembran yang memliki tempatperlekatan terhadap ion atau molekul vang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ionmemiliki protein transforter yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosadiperlukan protein transforter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel. Proteintransporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel - sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energy. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitua. Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak,sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.b. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.c. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.d. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.e. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat.Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, selmelakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yangdilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic atau tidakberpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang terbuatdari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP(Adenosine Tri-Phosphate).Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic atauberpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepadapartikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karenapartikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah. Protein-proteinyang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel.

2.      Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air , yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit jumlah, terutama per berat gram molekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia lebih kecil (Ismail, 2006).

Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergera dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air, molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan (Anonim, 2009).

Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeable terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yang menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga bila timbultekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat sel darah merah dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak berperan dalam menegakkan tumbuhan yang tidak berkayu (Salisbury, 1995).

Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensi rendah) solution menuju hypertonic solution, melewati membran. Jika lokasi hypertonic solution kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reversed osmosis).Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis disebut sebagai osmotic press.Jika dijelaskan sebagai konsep termodinamika, osmosis dapat dianalogikan sebagai proses perubahan entrropi. Komponen solvent murni memiliki entropi rendah, sedangkan komponen berkandunagn solut tinggi memiliki entropi yg tinggi juga. Mengikuti Hukum Termo II: setiap perubahan yang terjadi selalu menuju kondisi entropi maksimum, maka solvent akan mengalir menuju tempat yg mengandung solut lebih banyak, sehingga total entropi akhir yang diperoleh akan maksimum.Solvent akan kehilangan entropi, dan solut akan menyerap entropi. "Orang miskin akan semakin miskin, sedang yang kaya akan semakin kaya". Saat kesetimbangan tercapai, entropi akan maksimum, atau gradien (perubahan entropi terhadap waktu) = 0. Ingat: pada titik ekstrim, dS/dt = 0 (Wibosono, 2009).

Bab 2 : Prosedur
a.      Alat dan Bahan
Diffusi:
·         6 buah kentang
·         1 neraca
·         1 beaker glass 80/100 ml
·         1 beaker glass 400/500 ml
·         Gula 
Osmosis:
·         Telur bebek
·         Garam
·         Abu gosok
·         Amplas halus
·         Wadah (optional) 

b.      Cara Kerja
Ø  Osmosis
1.      Masukkan air kedalam kedua beaker glass
2.      Timbang Gula
3.      Berat gula dan air harus sama (ratio 1:1) (Berat beaker tidak dihitung)
4.      Masukkan air gula ke dalam beaker glass yang pertama
5.      Masukkan kentang yang sudah di potong berbentuk dadu 1 x 1 cm ke dalam kedua beaker glass
6.      Amati kedua beaker glass tersebut

Ø  Difusi
1.       Cuci telur dengan baik  
2.       Keringkan telur
3.       Amplas telur (untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel di telur)
4.       Campur garam dengan abu gosok dengan perbandingan 1 : 1
5.       Lapiskan adonan tersebut ke telur yang sudah di amplas dengan ketebalan 1 cm
6.       Jaga keadaan telur agar tetap didalam keadaan lembab
7.       Tunggu selama 3 minggu

Bab 3 : Hasil dan Pembahasan
1.      Osmosis
Data selama percobaan: 
Massa air : 40 gram
Massa gula: 40 gram
No
Bahan
Berat Sebelum
Berat Sesudah
Hasil
1.
Air Aquades
1,7 gram
Total =
5,9 gram
Berat bertambah 0,3 gram

2.
Air Aquades
2,1 gram
3.
Air Aquades
1,8 gram
4.
Air Gula
3,9 gram
Total =
6.1 gram
Berat berkurang 1,2 gram
5.
Air Gula
2,2 gram
6.
Air Gula
1,2 gram

Jadi, kentang yang direndam dalam air gula beratnya menjadi berkurang. Hal ini diakibatkan oleh besarnya konsentrasi molekul yang berada dalam larutan gula, dari pada konsentrasi yang berada dalam sel kentang. Sehingga, konsentrasi yang lebih besar menarik molekul keluar dalam sel kentang sehingga berat kentang menjadi berkurang. Demikian juga sebaliknya yang terjadi pada air aquades.
2.      Difusi
Telur yang sudah didiamkan kurang lebih 3 minggu , setelah di rebus dan di makan, rasanya sangat asin. Hal itu di sebabkan karena berpindahnya molekul garam ke dalam telur, sehingga telur itu rasanya akan asin dan kuning telurnya adakan mengeluarkan minyak.

Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini, kita dapat mengetahui lebih dalam tentang osmosis dan difusi. Pada percobaan ketang (osmosis) berat kentang ada yang bertambah dan berkurang. Hal ini diakibatkan oleh perbedaan konsentrasi zat. Sedangkan pada percobaan telur bebek, kita ketahui bahwa abu garam menyebabkan telur bebek menjadi asin dan jika di rebus dapat mengelurakan minyak. Hal ini di sebabkan perpindahan garam (konsentrasi tinggi) ke dalam telur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar