29/03/13

Praktikum Biologi Uji Makanan

Semoga laporan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan :))


Kata Pengantar
            Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas ini. Penulisan laporan ini adalah salah satu usaha kami untuk memenuhi kriteria penilaian.
            Dalam penulisan laporan praktikum ini, mohon maaf bila saya masih banyak kekurangan. Untuk itu, saya sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran.
            Saya mau mengucapkan terima kasih kepada Ibu Shintia, Ibu Demak dan semua pihak yang telah membantu hingga laporan ini terselesaikan.
            Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.       

Abstrak
Pada percobaan biologi pada tanggal 18 Januari kemarin, kami diberi kesempatan untuk melakukan percobaan untuk menguji kandungan apa saja dalam makanan. Berikut adalah percobaan yang telah kami lakukan.
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Maka makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi yang telah digerus dan roti.
Biuret adalah zat yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu / warna lembayung. Maka makanan yang mengandung protein adalah kuning telur, putih telur, dan tahu.
Fehling A dan B adalah zat yang digunakan untuk menguji kandungan glukosa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Ketika zat Fehling A dan B dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa akan terjadi perubahan warna. Dan menghasilkan warna merah bata. Maka makanan yang mengandung gula adalah nasi yang telah dikunyah dan roti.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air / minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram dan tunggu hingga kertas menjadi kering, lalu kita terawang, jika kertas buram itu transparan, makan makanan tersebut mengandung lemak. Maka makanan yang mengandung lemak adalah putih telur, kuning telur, nasi yang digerus dan minyak.
 
Bab 1 : Pendahuluan
     a.     Latar Belakang
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup akan diuraikan atau dipecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana baik secara mekanik maupun secara kimiawi agar dapat diserap tubuh. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan di atas dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik bagi kesehatan. Keadaa tubuh dimana komposisi zat makana tidak seimbang disebut malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan oleh kekurangan maupun kelebihan satu atau lebih nutrien (zat makanan) esensial
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.

     b.     Hipotesis
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah zat yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu / warna lembayung.
Fehling A dan B adalah zat yang digunakan untuk menguji kandungan glukosa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Ketika zat Fehling A dan B dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa akan terjadi perubahan warna. Dan menghasilkan warna merah bata.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air / minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram dan tunggu hingga kertas menjadi kering, lalu kita terawang, jika kertas buram itu transparan, makan makanan tersebut mengandung lemak.

     c.      Tujuan Percobaan
Mengetahui kandungan karbohidrat, glukosa, protein, dan lemak dalam makanan.

     d.     Tinjauan Literatur
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi.  Makanan bersumber dari hewan maupun tumbuhan. Beberapa orang menolak untuk memakan makanan dari hewan seperti, daging, telur dan lain-lain. Mereka yang tidak suka memakan daging dan sejenisnya disebut vegetarian yaitu orang yang hanya memakan sayuran sebagai makanan pokok mereka.
Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain.
Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita.
Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah:
1.      Lugol / kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung).
2.      Benedict / fehling A dan Fehling B
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan disakarida).
3.      Millon / Molisch / Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein.
4.      Sudan III / etanol / kertas buram
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak.
5.      Metilen Blue
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung vitamin C.

a.      Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Tubuh anda memerlukan karbohidrat, antara lain sebagai sumber energi utama ( setiap 1 gram karbohidrat mengandung 4,1 kalori), untuk menjaga keseimbangan kondisi asam dan basa dalam tubuh, sebagai bahan  pembentuk struktur sel, dan sebagai bahan pembentuk senyawa-senyawa organik seperti lemak serta protein.
Karbohidrat dikelompokkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah senyawa karbohidrat sederhana yang tersusun atas satu gugus gula, contohnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Glukosa dapat ditemukan dalam buah seperti anggur, bawang, dan madu. Galaktosa dapat dijumpai pada gula susu dan gula tebu. Adapun fruktosa merupakan gula yang paing manis, umumnya dapat ditemukan dalam buah-buahan dan madu. Disakarida merupakan senyawa karbohidrat dengan gugus gula dua. Maltosa, laktosa, dan sukrosa merupakan contoh disakarida yang paling umum. Maltosa dibentuk oleh dua molekul glukosa, laktosa dibentuk oleh molekul glukosa dan galaktosa, sedangkan sukrosa dibentuk oleh dua molekul glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat didapati di tebu, lobak merah, pisang, buah-buah yang manis, serta akar-akar penyimpanan yang tertentu. Maltosa dapat dijumpai dijumpai dalam kecambah jawawut. Adapun laktosa didapati pada semua susu hewan mamalia termasuk ASI. Sementara itu, polisakarida merupakan senyawa karbohidrat yang tersusun atas banyak molekul gula sederhana, contohnya glikogen, amilum, dan selulosa.
Karbohidrat, terutama glukosa berperan aktif dalam penyediaan sumber energi bagi sel-sel otak, lensa mata, dan jaringan saraf. Selain itu, karbohidrat juga berperan penting dalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam basa, dan pembentukan struktur sel, jaringan, serta organ tubuh. Adapun laktosa berfungsi membantu penyerapan kalsium.
Metabolisme karbohidrat dimulai dari penyerapan glukosa dari usu melalui vena portal hepatika untuk dialirkan ke hati. Di hati, glukosa akan berubah menjadi glikogen. Dalam aliran darah, fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glukosa
b.      Protein
Protein tersusun atas unsur-unsur C,H,O, dan N (nitrogen). Beberapa jenis protein juga mengandung S (sulfur) dan P (fosfor). Protein memiliki beberapa fungsi penting, antara lain sebagai sumber energi ( 1 gram protein menghasilkan 4,1 kalori); sebagai bahan pembentuk hormon, enzim, antibodi, serta kromosom. Selain itu, protein juga berfungsi sebagai bahan pembentuk sel-sel baru dan sebagai larutan penyangga (sistem buffer). Larutan penyangga berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan asam dan basa cairan tubuh.
Di dalam tubuh, protein diserap dalam bentuk asam amino. Asam amino dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat disintesis oleh tubuh. Untuk itu, asam amino ini harus didatangkan dari luar tubuh malalui makanan. Asam amino yang termasuk esensial antara lain arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin. Sementara itu, asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh. Contohnya alanin, asparagin, asam aspartat, sistein, sistin, asam glutamat, glutamin, glisin, prolin, serin, dan tirosin.
Protein dibedakan menjadi protein nabati dan protein hewani. Protein nabati diperoleh dari tumbuhan, misalnya kacang-kacangan dan produk olahan, terutama kacang kedelai. Adapun protein hewani diperoleh dari hewan,  misalnya daging, telur, susu, dan ikan.

c.       Lemak
Lemak merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C,H, dan O. Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut lemak, seperti alkohol, kloroform, dan eter. Seperti halnya karbohidrat, lemak juga berguna sebagai sumber energi (1 gram lemak menghasilkan energi 9,3 kalori). Meskipun menghasilkan energi terbesr, lemak bukanlah penghasil energi utama karena lebih banyak disimpan sebagai energi cadangan.
Fungsi lemak yang lain, yaitu sebagai pelarut vitamin A,D,E, dan K ; sebagai pelindung organ-organ tubuh, misalnya jantung, ginjal, dan lambung. Lemak juga berfungsi sebagai bahan pembentuk membran sel, mencegah hilangnya panas tubuh saat udara dingin sehingga suhu tubuh tetap terjaga.
Berdasarkan sumbernya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati (dari tumbuhan) dan lemak hewani (dari hewan). Contoh sumber lemak nabati, antara lain santan, minyak kelapa, kacang tanah, dan buah avokad. Adapun contoh lemak hewani adalah daging, telur, susu, mentega, gajih, dan keju.
Di dalam tubuh, lemak diuraikan dan diserap dalam bentuk asam dan gliserol. Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh berbentuk cair dan umumnya berasal dari tumbuhan. Asam lemak jenuh berbentuk padat dan terdapat pada otak, hati, serta daging.

d.      Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang terkandung dalam berbagai makanan dan diperlukan untuk mengatur serta memperlancar metabolisme tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi keberadaan dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa-senyawa lain. Kondisi kekurangan (defisiensi) vitamin dinamakan avitaminosis. Vitamin tidak berfungsi untuk menghasilkan energi. Karena tidak dapat disintesis oleh tubuh, vitamin harus didatangkan dari luar tubuh melalui berbagai berbagai jenis makanan.
Berdasarkan jenis pelarutnya, vitamin dibedakan menjadi:
1.      Vitamin yang larut dalam lemak
-          Vitamin A
-          Vitamin D
-          Vitamin E
-          Vitamin K
2.      Vitamin yang larut dalam air
-          Vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6, B1 , B12, dan biotin)
-          Vitamin C

e.      Mineral
Mineral yang dibutuhkan tubuh dibagi menjadi dua, yaitu mineral makro yang dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak dan mineral mikro yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Unsur yang termasuk mineral makro, antara lain kalsium, fosfor, kalium, natrium, dan magnesium. Adapun yang termasuk mineral mikro, antara lain kobalt, fluorin, yodium, besi, mangan, seng, silikon, dan molibdenum. Mineral-mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, apabila termakan dalam jumlah besar dapat bersifat racun.

f.        Air
Air tidak menghasilkan energi. Di dalam tubuh, air berfungsi mengangkut zat-zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan, mempertahankan suhu tubuh, sebagai medium (pelarut) dan pereaksi terbaik berbagai macam reaksi kimia dalam tubuh, terutama reaksi enzimatis.

Bab 2 : Prosedur
     1.      Hancurkan makanan yang akan diuji dengan mortar dan pastel, sisakan sebagian untuk uji lemak.      (khusus nasi, sebagian dikunyah 30x)
      2.      Tambahkan air, larutkan makanan
                    Uji Amilum
1.      Teteskan larutan makanan ke pelat tetes
2.      Tambahkan 5 teter lugol / iodine
3.      Positif : biru s/d hitam
Uji Gula
1.      Tuangkan larutan makanan kurang lebih 1 cm dari dasar tabung reaksi
2.      Tambahkan 5 tetes fengling A dan 5 tetes fehling B, aduk sampai rata
3.      Panaskan tabung reaksi pemanas air
4.      Positif : orange/coklat
Uji Protein
1.      Tuangkan larutan makanan kurang lebih 1 cm dari dasar tabung reaksi
2.      Tambahkan 5 tetes biuret, aduk sampai rata
3.      Positif : ungu
Uji Lemak
1.      Makanan yang sudah dihancurkan, diusapkan ke kertas buram, tunggu hingga kering
2.      Sisihkan sisa makanan yang kering, amati
3.      Positif : kertas menjadi transparan

Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.      Pipet tetes
2.      Tabung reaksi
3.      Pembakar spritus
4.      Spatula/pengaduk
5.      Rak tabung reaksi
6.      Gelas ukur
7.      Lumpang porselin

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.      Reagen
2.      Kertas buram
3.      Bahan makanan yang ingin di uji

Bab 3 : Hasil dan Pembahasan         
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan zat yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah zat yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung.
Benedict adalah zat yang digunakan untuk menguji kandungan glukosa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi Ketika zat benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa akan terjadi perubahan warna. Dan menghasilkan warna merah bata.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram dan tunggu hingga kertas buramnya mengering. Jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.

Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1.      Uji Nasi (digerus)
-     Uji karbohidrat, nasi mengandung karbohidrat karena setelah ditetesi lugol berubah warna menjadi biru kehitaman.
-     Uji glukosa, nasi ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas pembakar spritus ternyata mengakibatkan perubahan warna menjadi kuning. Maka dapat disimpulkan bahwa nasi mengandung glukosa.
-     Uji protein, nasi tidak mengandung protein karena setelah di tetesi dengan  biuret berubah warna menjadi kuning kehijauan.
-       Uji lemak, nasi dicampur dengan air lalu dioleskan pada kertas buram dan dikeringkan tidak meninggalkan noda transparan. Maka nasi tidak mengandung lemak.

2.      Uji Nasi (dikunyah)
-       Uji amilum, nasi tidak mengandung karbohidrat karena setelah ditetesi lugol, warnanya tidak berubah.
-     Uji glukosa, nasi ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas pembakar spritus ternyata mengakibatkan perubahan warna menjadi kuning. Maka dapat disimpulkan bahwa nasi mengandung glukosa.
-     Uji protein, nasi tidak mengandung protein karena setelah di tetesi dengan  biuret berubah warna menjadi kuning kehijauan.
-         Uji lemak, nasi dicampur dengan air lalu dioleskan pada kertas buram dan dikeringkan tidak meninggalkan noda transparan. Maka nasi tidak mengandung lemak.


3.      Uji Kuning Telur
-     Uji amilum, kuning telur di tetesi dengan lugol tidak menyebabkan perubahan warna, hal ini menunjukkan bahwa kuning telur tidak mengandung karbohidrat.
-     Uji glukosa, kuning telur ditetesi benedict kemudian dipanaskan  di atas pembakar spritus  tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa dibilang kuning telur tidak mengandung glukosa.
-         Uji protein, kuning telur mengandung protein karena setelah ditetesi biuret warnanya berubah menjadi keunguan.
-    Uji lemak, kuning telur  yang dicampur dengan air lalu dioleskan pada kertas buram dan dikeringkan meninggalkan noda transparan. Maka dapat disimpulkan bahwa kuning telur mengandung lemak.

4.      Putih Telur
-       Uji karbohidrat, putih telur di tetesi dengan lugol tidak menyebabkan perubahan warna. Hal ini menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat.
-          Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi biuret warna menjadi putih keunguan.
-   Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas pembakar spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut putih telur tidak mengandung glukosa.
-     Uji lemak, putih telur  yang dicampurkan dengan air lalu dioleskan pada kertas buram dan dikeringkan meninggalkan noda transparan walau hanya sedikit. Maka putih telur mengandung lemak (hanya sedikit).

5.      Uji Minyak
-    Uji karbohidrat, minyak di tetesi dengan lugol tidak menghasilkan perubahan warna maka dapat disimpulkan bahwa minyak tidak mengandung karbohidrat.
-   Uji protein, minyak tidak mengandung protein karena setelah ditetesi biuret tidak terjadi perubahan warna.
-       Uji glukosa, minyak ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas pembakar spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna sehingga dapat disimpulkan bahwa minyak tidak mengandung glukosa.
-      Uji lemak, minyak yang dioleskan pada kertas buram dan dikeringkan meninggalkan banyak noda transparan . Maka minyak mengandung banyak lemak.

6.      Uji Roti
-          Uji karbohidrat, roti mengandung karbohidrat karena setelah ditetesi lugol berubah warna menjadi biru kehitaman.
-          Uji glukosa, roti ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas pembakar spritus ternyata mengakibatkan perubahan warna menjadi kuning. Maka dapat disimpulkan bahwa roti mengandung glukosa.
-          Uji protein, roti tidak mengandung protein karena setelah ditetesi biuret tidak terjadi perubahan warna.
-          Uji lemak, roti dicampur dengan air lalu dioleskan pada kertas buram dan dikeringkan tidak meninggalkan noda transparan. Maka roti tidak mengandung lemak.

7.      Uji Tahu
-          Uji amilum, tahu di tetesi dengan lugol tidak menyebabkan perubahan warna, hal ini menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat.
-          Uji glukosa, tahu ditetesi benedict kemudian dipanaskan  di atas pembakar spritus  tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa dibilang tahu tidak mengandung glukosa.
-          Uji protein, tahu mengandung protein karena setelah ditetesi biuret warna menjadi putih keunguan.
-          Uji lemak, tahu dicampur dengan air lalu dioleskan pada kertas buram dan dikeringkan tidak meninggalkan noda transparan. Maka tahu tidak mengandung lemak.
No.
Makanan
Uji Amilum
Uji Gula
Uji Protein
Uji Lemak
1.
Putih telur
-
-
+
+
2.
Kuning telur
-
-
+
+
3.
Nasi (dikunyah)
-
+
-
-
4.
Nasi (digerus)
+
-
-
+
5.
Minyak
-
-
-
+
6.
Roti
+
+
-
-
7.
Tahu
-
-
+
-





Pertanyaan
1.      Sebutkan teori tentang karbohidrat, protein, gula, lemak dan fungsi-fungsinya bagi tubuh!
Jawab :
     a.      Karbohidrat
Unsur penyusun karbohidrat adalah C, H, dan O. Di dalam tubuh karbohidrat berfungsi sebagai :
·   Sumber kalori. Setiap satu gram karbohidrat menghasilkan 4,1 kalori.
·   Bahan penyusun senyawa organik lainnya, seperti protein, dan lipida.
·   Penjaga keseimbangan asam dan basa.
Karbohidrat dapat disimpan di dalam tubuh sebagai glikogen. Karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi utama bagi tubuh kita. Karbohidrat hanya berasal dari tumbuh-tumbuhan, misalnya: beras, jagung, gandum, gula, kentang, umbi-umbian, buah-buahan, dan lain sebagainya.
b.      Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas unsur-unsur C, H, O, N, dan kadangkala mengandung unsur S dan P. Komponen dasar dari protein adalah senyawa organik sederhana yang disebut asam amino. Asam amino dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
·         Asam amino esensial atau asam amino utama: yaitu asam amino yang sangat diperlukan oleh tubuh dan harus didatangkan dari luar tubuh manusia, sebab sel-sel tubuh manusia tidak mampu mensintesisnya. Yang termasuk asam amino esensial adalah: lisin, triptofan, isoleusin, threonin, histidin, valin, metionin, leusin, dan fenilalanin.
·         Asam amino nonesensial, yaitu asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh sendiri. Contohnya: alanin, sistein, glisin, prolin, tirosin, dan lain sebagainya.
Protein yang kita butuhkan dapat berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan. Yang berasal dari hewan disebut protein hewani, sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Protein yang berasal dari hewan antara lain telur, susu, keju, dan ikan yang disebut First Class Protein, sebab bahan tersebut mengandung kesepuluh asam amino esensial. Protein diperlukan tubuh karena protein tersebut mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
·         Membangun sel-sel yang telah rusak.
·         Membentuk zat-zat pengatur seperti enzim dan hormon.
·         Membentuk antibody.
·         Bahan pembentuk senyawa asam amino lainnya.
·         Sebagai sumber energi, 1 gram protein menghasilkan 4,1 kalori.
     c.       Gula
Polysacharida  : meliputi amylum, tepung, dan selulosa. dan glikogen.
Disakarida       : meliputi sukrosa, maltosa, dan laktosa.
Monosakarida : meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa, triosa.
Glukosa dapat ditemukan di dalam makanan yang mengandung karbohidrat. Karena kandungan karbohidrat didalamnya dapat diubah dibantu dengan enzim tertentu menjadi gula.

Fungsi gula :
·           Sebagai cadangan energi
·           Sintesa lemak
·           Asupan otak
d.      Lemak
Lemak adalah senyawa organik yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O. Kom-ponennya adalah asam lemak dan gliserol.
Fungsi lemak adalah:
·         Sebagai penghasil kalori. Satu gram lemak menghasilkan 9,4 kalori.
·         Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K.
·         Sebagai pelindung alat-alat tubuh dan sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah.
Bahan makanan yang banyak mengandung lemak adalah makanan yang berasal dari hewan, misalnya: daging, keju, mentega, susu, telur, ikan, dan lain sebagainya. Sedangkan makanan dari tumbuhan yang banyak mengandung lemak antara lain: kelapa, kacang-kacangan, kemiri, dan lain sebagainya.


Kesimpulan
Jadi dalam praktikum kali ini kita mengetahui bahwa lugol digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan. Biuret digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan protein dalam makanan. Fehling A dan B digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan glukosa dalam makanan sedangkan kertas buram digunakan untuk mengetahuiada tidaknya kandungan lemak dalam makanan.
Jika bahan makanan ditetesi lugol dan menghasilkan warna biru, maka dapat disimpulkan bahwa makanan tersebut mengandung karbohidrat. Bahan makanan yang ditetesi dengan biuret dan menghasilkan perubahan warna menjadi warna ungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein.Bahan makanan yang dicampur dengan Fehling A dan B lalu dipanaskan diatas pembakar spritus dan menghasilkan perubahan warna menjadi warna merah bata, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Jika bahan makanan dioleskan pada kertas buram dan meninggalkan noda transparan, maka bahan makan tersebut mengandung lemak.
 Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu : nasi (digerus) dan roti. Bahan makanan yang mengandung glukosa : nasi (dikunyah) dan roti. Bahan makanan yang mengandung protein : kuning telur, putih telur, dan tahu. Sedangkan bahan yang mengandung lemak adalah: minyak, kuning telur, putih telur.