ini adalah contoh laporan praktikum biologi tentang KERJA ENZIM KATALASE
berikut adalah contohnya.. semoga bermanfaat :)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
ini. Penulisan laporan ini adalah salah satu usaha penulis untuk memenuhi
kriteria penilaian.
Dalam penulisan laporan praktikum
ini, mohon maaf bila penulis masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis saya
sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran.
Penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Sisca dan semua pihak yang telah membantu hingga laporan ini
terselesaikan.
Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
ABSTRAK
Enzim merupakan senyawa yang
dibentuk oleh organisme. Enzim pencernaan banyak terdapat dalam sel-sel tubuh.
Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan sel. Kegunaan
enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2) bila tidak segera
diuraikan, senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel itu sendiri. Dengan
adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida (H2O2) dapat diuraikan
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Pada praktikum kali
ini, kami ingin mengetahui pengaruh enzim katalase terhadap H2O2 pada hati
sapi. Potongan-potongan hati sapi kami masukan kedalam lima tabung reaksi yang
telah terisi H2O2 dengan konsentrasi yang berbeda (0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%). Setelah kami amati selama beberapa
detik, tabung ke-5, yaitu tabung dengan kadar konsentrasi 100% busanya meluap
paling pertama dibandingkan dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan kepekatan
konsentrasi yang ada pada tabung 5. Hal ini menyebabkan warna hati menjadi
kuning kehijauan. Berbeda jauh dengan tabung pertama dengan kadar 0%. Pada
tabung pertama tidak terjadi reaksi yang menyebabkan luapan busa.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Enzim merupakan senyawa yang dibentuk oleh
organisme. Enzim pencernaan banyak terdapat dalam sel-sel tubuh. Enzim
merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan sel. Kegunaan enzim
katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2) bila tidak segera
diuraikan, senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel itu sendiri. Dengan
adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida (H2O2) dapat diuraikan
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya.Cara kerja yang
dilakukan enzim adalaqh sebagai berikut bahwa molekul selalu bergerak dan
saling bertumbukan satu sama lainnya.Jika ada molekul substrat menumbuk molekul
enzim yang tepat makaakan menempel pada enzim.Tempat menempelnya molekul
substrat tersebut disebut dengan sisi aktif.Kemudian terjadi reaksi dan
terbentuk molekul produk.
1.2
Hipotesis
Potongan
hati yang ada pada tabung kelima akan lebih cepat terjadi luapan busa
dibandingkan dengan keempat tabung lainnya. Hal ini disebabkan oleh konsentrasi
yang ada di tabung kelima lebih pekat dibandingkan dengan konsentrasi yang ada
pada keempat tabung lainnya. Luapan busa disusul oleh tabung ke empat, ketiga,
kedua, dan yang terakhir kesatu. Pada tabung kesatu tidak terjadi luapan busa
atau pun gelembung sekalipun, hal ini disebabkan oleh tidak terjadinya reaksi
antara enzim katalase dengan H2O2 yang kadar konsentrasinya 0%.
1.3
Tujuan Percobaan
Tujuan
dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui pengaruh enzim katalase
terhadap H2O2.
1.4
Tinjauan Literatur
Enzim
adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini
diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah
menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang
terbentuk pada proses pencernaan makanan.
Hidrogen
peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard
pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat
oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa
peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak
berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2)
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan
timbulnya gelembung
Bentuk
reaksi kimianya adalah:
H2O --> H2O + O2
Enzim
tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
a.
Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya
terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau mengalami
koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
b.
Derajat
keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika
diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim
bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH =
±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan
aktivitas enzim dengan cepat.
c.
Konsentrasi
enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim
dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi
sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi
enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding
dengan substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion
kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
d.
Inhibitor
enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik
bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu.
Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap
laju reaksi.
Hati
merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah
kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk
sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan
cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia,
urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses
pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.Lobus hati
terbentuk dari sel parenkimal dan sel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati
disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai
fungsi utama hati. 40% sel hati terdapat pada lobus sinusoidal. Hepatosit
merupakan sel endodermal yang terstimulasi oleh jaringan mesenkimal secara
terus-menerus pada saat embrio hingga berkembang menjadi sel parenkimal. Selama
masa tersebut, terjadi peningkatan transkripsi mRNA albumin sebagai stimulan
proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi hepatosit.
“ Fungsi hati yang paling penting – dan tidak bisa dilupakan– adalah
kemampuannya yang hebat dalam menetralisir racun.Komponennya yang sangat
reaktif terhadap musuh – dalam hal ini, racun –
sangat berpengaruh dalam upaya tubuh melindungi dirinya sendiri. “ (dr.
Johann G. Trochowski, 2008)
BAB II
PROSEDUR
2.1
Alat
- 5 buah tabung reaksi
- Batang pengaduk
- Kaca arloji
- Label stiker
- Masker
- Pipet
- Sarung tangan
- Stopwatch
- Tissue/kapas
2.2
Bahan
- Hati sapi
- Larutan H2O2 (0%, 25%, 50%, 75%, dan
100%)
2.3
Cara
Kerja
1.
Siapkan
alat-alat yang akan digunakan.
2.
Potong
hati sapi kurang lebih 2 cm x 2 cm atau dikira-kira
3.
Siapkan
5 tabung reaksi dan beli label 1-5.
4.
Pada
tabung pertama, masukan larutan H2O2 0% sampai tingginya kurang lebih 3 cm.
Pada tabung kedua masukan larutan H2O2 25%, dan begitu juga dengan tabung yang
lainnya. Tabung ketiga dengan larutan H2O2 50% dan tabung keempat 75%. Dan pada
tabung kelima masukan H2O2 100%.
5.
Siapkan
stopwatch.
6.
Masukan
hati sapi yang telah dipotong kecil-kecil secara bersamaan ke dalam kelima tabung
tersebut.
7.
Amati
tabung keberapa yang akan meluapkan busa paling cepat.
BAB III
HASIL & PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabung
|
Waktu
|
Keterangan
|
1
|
-
|
- Tidak ada waktu yang tercatat disebabkan
tidak ada busa atau pun gelembung yang muncul.
|
2
|
2
menit 15 detik
|
- Dalam waktu 2 menit 15 detik, busa
telah meluap dari tabung.
- Warna hati sapi telah sedikit memudar.
- Beberapa gelembung muncul dari hati
sapi.
|
3
|
43
detik
|
- Dalam waktu 43 detik, busa telah
meluap dari tabung.
- Warna hati sapi tersebut merah
kecoklatan.
|
4
|
31
detik
|
- Dalam waktu 31 detik, busa telah
meluap dari tabung.
- Warna hati tersebut agak cokelat.
|
5
|
12
detik
|
- Hanya dalam kurung waktu 12 detik
saja, busa telah meluap dari tabung.
- Warna hati tersebut menjadi kuning
kecoklatan.
- Setelah hati dikeluarkan dari tabung
dan diamati, hati tersebut menjadi kering (seperti bersifat korosif).
|
3.2 Pembahasan
Pada percobaan ini, H2O2 (hidrogen peroksida) digunakan
pada hati sapi karena H2O2 racun di dalam tubuh makhluk hidup dan percobaan ini
juga menggunakan hati (yang merupakan penetralisir racun di dalam tubuh) supaya
efek enzim katalase yang ada di dalamnya bisa kita amati dalam penguraian racun
(H2O2). Penguraian H2O2 akan menghasilkan busa.
Pada tabung pertama, karena tidak ada H2O2 sama sekali
(hanya air) maka enzim katalase tidak akan bereaksi karena air bukanlah racun,
maka dari itu tidak ada busa sama sekali.
Sebaliknya di tabung-tabung berikutnya, muncul busa
karena enzim katalase di dalam hati bereaksi terhadap adanya racun. Jumlah busa
yang muncul berbanding lurus dengan konsentrasi H2O2 yang terdapat dalam
cairan. Bisa dilihat di tabung kedua, konsentrasi H2O2 kecil sehingga jumlah
busa yang muncul sedikit dan lama. Pada tabung ketiga, waktu yang dibutuhkan
untuk busa meluap dari tabung lebih kecil, dan pada tabung keempat waktu yang
dibutuhkan lebih kecil lagi dari tabung ketiga.
Pada tabung kelima, karena konsentrasi H2O2 sangat besar
(100%) yang menandakan bahwa cairan itu adalah racun murni, enzim katalase
dengan sangat cepat bekerja untuk mengurai racun itu dan hanya dalam waktu 12
detik, busa sudah meluap dari tabung.
Setelah percobaan dilakukan, pengamatan dilakukan pada kondisi
fisik hati sapi. Di tabung pertama, karena tidak ada reaksi, maka bentuknya pun
masih sama seperti sebelum dituang cairan. Semakin besar konsentrasi H2O2,
warna hati sapi yang tadinya merah mulai memudar, dan strukturnya semakin
kering. Hal ini disebabkan karena racun bersifat korosif dan mampu
menghancurkan hati sapi, dan hilangnya enzim katalase yang digunakan untuk
mengurai racun juga berpengaruh dalam memburuknya struktur hati. Efek paling
jelas dapat dilihat di tabung kelima, di mana warna hati sudah berubah menjadi
kuning kecoklatan dan hati sapi yang tadinya lembab berubah menjadi kering.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan bahwa:
-
Enzim
katalase salah satunya dihasilkan oleh hati sapi.
-
Fungsi
enzim katalase itu sendiri adalah dapat menguraikan hidrogen peroksida (H2O2)
yang merupakan senyawa yang berbahaya bagi tubuh menjadi air (H2O) dan oksigen
(O2) yang merupakan senyawa tidak berbahaya.
-
Kerja
enzim katalase dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain derajat keasaman
(pH). Air digunakan untuk medium pereaksi hati sapi dan H2O2
karena enzim katalase tidak dapat bekerja atau bereaksi jika dalam kondisi pH
yang terlalu asam atau basa. Enzim katalase akan berfungsi optimal pada pH
netral.
-
Semakin
sedikit substrat, semakin cepat kerja enzim, maka semakin banyak substrat,
semakin lambat kerja enzim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar